Monday, March 11, 2013

Menata Feng Shui Meja Kerja Agar Makmur


Meja kerja yang feng shui-nya baik akan mendatangkan kinerja maksimal sehingga mendatangkan kemakmuran. Pakar  Feng Shui yang berlatar belakang pendidikan master di bidang arsitektur, Jenie Kumala Dewi menjelaskan, saat bekerja orang harus mengeluarkan tenaga dan energi. Karena itu, ruang kerja harus ditata secara feng shui agar orang yang menggunakan ruang seimbang energinya.

“Jika energinya seimbang yakni tidak terlalu kuat maupun tidak terlalu lemah, aktivitas kerja orang itu akan lebih lancar, hingga membuahkan hasil maksimal. Kerja maksimal mendatangkan kemakmuran atau rezeki bagi perusahaan,” kata penulis buku “Feng Shui untuk Rumah Tinggal dan Kantor” ini.

Umumnya orang bekerja selama 8 jam, sehingga penataan ruang maupun meja kerja sangat penting bagi orang yang bekerja di “belakang meja” tanpa mobilitas tinggi. Sedangkan perkembangan karir seseorang dipengaruhi tempat di mana dia sering beraktivitas.

Jenie memberikan tip secara rinci:

1. Sebaiknya saat duduk di meja kerja, seseorang tidak membelakangi jendela ruang kerja. Bila ruangannya terbatas dan tidak memungkinkan untuk dilakukan perubahan, jendela harus ditutup rapat dengan memasang tirai tebal. Sedangkan kursi harus digeser agar tidak tepat berada di depan  jendela.

2. Meja kerja sebaiknya diletakkan dalam posisi bersandar pada dinding yang stabil.

3. Posisi meja kerja sebaiknya tidak terlalu tusuk sate dari pintu masuk atau lorong.

4. Peletakan perabot dalam ruang kerja harus seimbang dengan jumlah orang yang bekerja, agar stabil dan karyawan bisa beraktivitas secara maksimal.

5. Bagian depan meja kerja jangan sampai terhalang bidang apapun, seperti tembok atau lemari.

6. Untuk penataan ruang kerja seorang pimpinan, posisi meja kerja harus mendukung kekuatan sebagai seorang pemimpin. Maka, meja kerja jangan segaris pintu masuk ruang tapi berada di seberang pintu masuk ruang kerja.

7. Bentuk meja kerja harus stabil.

8. Permukaan meja kerja sebaiknya merupakan permukaan yang lurus (tidak terdapat bidang kosong).

9. Ukuran meja kerja bisa mendukung jabatan, di mana meja kerja pemimpin lebih besar daripada karyawan.

10. Kaki meja kerja sebaiknya merupakan struktur yang stabil (mendukung kestabilan karir).


Jenie menambahkan, bentuk meja sebaiknya juga memperhatikan feng shui. Salah satunya, permukaan meja kerja tidak boleh terdapat bidang bolong-bolong atau kosong. Seperti apa? “Misalkan permukaan kayu alami, biasanya cenderung tidak stabil dan tidak lurus,” ujar penulis buku “Feng Shui for Business 2003” ini.

Selain itu, lanjutnya, jangan memiliki bentuk meja kerja yang abstrak, sehingga terlihat kurang stabil. Kaki meja kerja juga harus kokoh, kuat dan seimbang.

Wanita yang juga ahli desain interior ini menambahkan, sebaiknya diperhatikan juga pernak-pernik di atas meja. Pilihlah hiasan seperti bambu hoki untuk mendukung perkembangan karir dan keberuntungan. Atau lukisan laut (terutama untuk meja kubikal), supaya ide dan pemikiran lancar dan tidak terhalang.

“Bisa juga memilih lukisan atau foto ikan sebagai simbol kemakmuran, lalu benda kristal untuk mengusir energi negatif dari persaingan tidak sehat di kantor,” jelas pemilik situs feng shui ini.

Sedangkan benda-benda yang harus dihindari di meja kerja adalah lukisan atau foto batu karena menghambat perkembangan ide. Lalu, foto atau lukisan pasar sebagai simbol kekacauan dan berantakan.

“Sebaiknya hindari juga foto atau lukisan putri bali/patung putri bali, dan pajangan topeng atau lukisan topeng karena banyak kepalsuan,” tegasnya.

Sumber : http://id.she.yahoo.com/menata-feng-shui-meja-kerja-agar-makmur-041830640.html