Terdapat tiga aturan dasar selama kita menempati meja kerja yaitu sebagai berikut:
Kita harus dapat melihat pintu masuk ke ruangan. Jangan duduk membelakangi pintu.
Kita harus membelakangi dinding yang kokoh.
Dinding di belakang punggung kita haruslah berada di arah yang baik bedasarkan bintang keberuntungan.
Bayangkan diri kita sebagai raja atau kaisar. Di manakah letak singgasana di ruangan kita? Pada istana dan benteng-benteng dari berbagai budaya, terdapat satu kesamaan mengenai peletakan singgasana.
Umumnya, singgasana berada di sudut terjauh pintu masuk. Terkadang singgasana diletakkan di tempat yang tinggi. Salah satu alasannya adalah karena raja dan kaisar perlu melihat seluruh ruangan dengan baik. Di belakang singgasana, selalu terdapat dinding yang kokoh. Para raja tidak pernah duduk di depan jendela atau terowongan. Hal ini dilalukan untuk mencegah serangan pembunuh dari belakang.
Alasan lain untuk posisi duduk membelakangi dinding yaitu agar kita
dapat berkonsentrasi pada hal di depan kita. Dengan begini kita bisa
lebih fokus dalam bekerja dan lebih produktif.
Ketika berada di kantor, kita ada raja dan kaisar di ruangan tersebut. Oleh karena itu, lakukanlah Feng Shui pada singgasana (meja dan kursi) anda seperti yang biasa dilakukan para raja dan kaisar.
Satu prinsip lagi mirip dengan aturan di kamar tidur yang tidak boleh meletakkan tempat tidur di depan pintu masuk. Untuk urang kantor, andapun tidak boleh meletakkan meja di garis imajiner bukaan pintu masuk.
Sumber : http://www.jeniefengshuionline.com/articles/2012/07/10/915/feng-shui-ruangan-kantor
