Monday, April 25, 2011

Bahaya Kanker Di Balik Melamin Murah !

Saat diperkenalkan di Indonesia pada 1970-an, perlengkapan makan dari bahan melamin segera memikat konsumen. Ringan dan tak mudah pecah. Praktis dibawa piknik pula.
Namun, penelitian YLKI mengingatkan kita untuk lebih cermat dan bijak. Sebab, ada yang berharga murah tapi terbuat dari bahan yang membahayakan kesehatan.
Bagaimana tidak tergiur pada perlengkapan makan berbahan melamin kalau harganya sangat murah? Bayangkan, produk melamin dari segala jenis dan ukuran hanya dihargai Rp 10.000,- untuk 3-4 buah. Bahkan di sejumlah hypermarket dan pusat grosir ditawarkan kiloan dengan patokan sekitar Rp 25.000,-/kg. Sebaliknya, melamin lokal (bermerek Golden Dragon, Hoover, Onyx, Vanda) berupa sendok, gelas, cangkir, piring, pinggan sampai mangkuk besar kisaran harganya Rp 2.000,- — Rp 40.000,-.
Tak heran jika produk melamin murah itu makin mudah dijumpai dalam keseharian. Penjaja bakso, warung makan, sampai usaha jasa boga beranggaran rendah dengan senang hati mulai mengganti perangkat makan dari beling dan gelas dengan perlengkapan yang mengurangi risiko rugi karena pecah ini. Produsen makanan siap saji dari kacang kulit sampai biskuit bubur bayi pun menyertakan perlengkapan makan dari melamin murah itu dalam kemasan sebagai hadiah, pemikat calon pembeli.
Namun, uji produk melamin yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bekerja sama dengan jurusan Kimia FMIPA, Universitas Indonesia terhadap 10 jenis merek (empat lokal, enam impor) menunjukkan, tak semuanya memenuhi food grade. Artinya, ada di antara produk-produk tadi yang mengandung zat berbahaya atau beracun dan bisa berpindah ke makanan akibat proses pengolahan makanan. Misalnya, dipakai untuk menyimpan sayur panas.
Pencetus kanker
Zat berbahaya itu formaldehid namanya. Dalam kadar tinggi bahan ini akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Berdasarkan acuan kesehatan di Inggris, paparan maksimumnya 2 ppm atau 2 mg/l. Sedangkan Amerika Serikat (AS) menetapkan paparan maksimum untuk jangka panjang 1 ppm dan jangka pendek 2 ppm.
Penelitian laboratorium selama dua tahun oleh Chemical Industry Institute of Toxicology yang dimulal tahun 1979 menunjukkan, kontak dengan formaldehid menyebabkan kanker hidung pada tikus. Penelitian ini didukung oleh 36 perusahaan kimia di AS. Tahun 1987 Environmental Protection Agency (EPA) AS menggolongkan formaldehid sebagai zat yang mungkin memicu kanker.
Beberapa penelitian juga membuktikan, pekerja yang terpapar formaldehid berisiko terserang kanker lebih besar beberapa kali, apalagi jika berlangsung terus-menerus. AS kemudian secara tegas menyatakan, formaldehid sebagai pencetus kanker bagi manusia. Uap formaldehid memicu radang pada mata (perih), hidung, saluran pernapasan atas, batuk, bronkitis, pneumonia, dan asma.
Kulit yang terpapar formaldehid akan perih dan kemerahan seperti terbakar. Bila air yang terkontaminasi formaldehid terhirup atau tertelan akan menyebabkan sakit mendalam, luka bernanah, dan pembusukan pada selaput lendir tubuh (misalnya pada pipi bagian dalam dan bibir). Gejala keracunan dapat ditandai dengan muntah-muntah, pusing, dan hilang kesadaran. Kematian bisa terjadi bila formaldehid terminum sampai kadar 30 mg/l.
Pertanyaannya, dari mana datangnya formaldehid ?
Untuk menjawabnya mari kita tengok ke belakang ketika pada 1907 ahli kimia Belgia, Leo Hendrik Baekeland, menemukan plastik buatan (sintetis) pertama yang disebut bakelite. Inilah cikal bakal melamin yang awalnya digunakan sebagai bahan dasar pesawat telepon generasi pertama.
Kemudian senyawa ini dikembangkan dan diterapkan untuk industri perlengkapan rumah tangga, termasuk perangkat makan.
Pada 1930 – 1940-an, perusahaan-perusahaan di AS macam Cyanamid, Ciba, dan Henkel mengembangkan senyawa ini untuk industri tekstil sebagai bahan pengisi dan perekat. Keunggulannya berupa kejernihan, stabil terhadap panas, cahaya, bahan kimia, goresan, bahkan api !
Faktor inilah yang membuat melamin formaldehid makin luas digunakan pada tahun-tahun awal pasca-Perang Dunia 11. Antara lain digunakan pada industri kayu lapis untuk memperkuat dan mempercantik produk-produknya.
Lokal asli
Jadi, memang dari sononya formaldehid sudah nebeng di melamin. Menurut Bambang Ariwahjoedi, pengajar pada FMIPA ITB, melamin merupakan persenyawaan (polimerisasi) kimia antara monomer formaldehid dan monomer fenol. Bila kedua senyawa bergabung, sifat racun formaldehid akan hilang karena terlebur menjadi satu senyawa, yaitu melamin.
Formaldehid dalam senyawa melamin dapat muncul kembali karena depolimerisasi. Akibat proses ini, formaldehid terlepas menjadi monomer yang bersifat racun. Pemicunya bisa berupa paparan panas, sinar ultraviolet, gesekan, dan tergerusnya permukaan melamin hingga partikel formaldehid terlepas.
Meski tahan di rentang suhu 120 derajat celcius sampai 30C di bawah nol, tapi karena menyerap panas, melamin tak tahan dipapar panas terlalu tinggi. Apalagi terpapar dalam jangka waktu lama. Oleh sebab itu melamin tak bisa digunakan dalam microwave.
Persoalan lain, dalam persenyawaan yang kurang sempurna dapat terjadi residu. Sisa formaldehid dan fenol yang tak bersenyawa itu akan terjebak dalam materi melamin. Formaldehid yang terjebak inilah yang bisa mengancam kesehatan bila masuk ke tubuh manusia.
Dari uji produk melamin, melamin lokal dan impor dari Cina mempunyai senyawa berbeda. Melamin lokal terbuat dari melamin asli, sementara yang impor terbuat dari bahan bukan melamin, salah satunya urea formaldehid. Kedua senyawa ini dibentuk oleh reaksi polimerisasi yang menghasilkan fenol.
Senyawa melamin dan urea berasal dan hasil reaksi formaldehid dengan senyawa amino yang mengandung kelompok senyawa NH2. Susunan kimianya sangat berbeda. Melamin punya struktur rantai lingkaran sehingga lebih stabil. Ikatan kimia urea formaldehid berupa rantai lurus, makanya pelepasan formaldehid lebih mudah. Urea formaldehid hanya tahan sampai suhu 62 derajat celcius hingga lebih mudah pecah atau berubah bentuk pada perlakuan suhu ekstrem. Urea yang dipanaskan akan menghasilkan formaldehid yang kadar pencemarnya tergantung pada seberapa kuat ikatan bahannya serta tingkat proses yang dijalankan produsen.
Untuk menguji kadar formaldehid pada beberapa produk berbahan melamin, YLKI melakukan dengan beberapa cara.
Pertama, uji rebus. Produk melamin direbus dalam 2 l air selama 30 menit dalam panci tertutup berlubang kecil untuk menghindari tekanan. Ini untuk memperbandingkan dengan kebiasaan konsumen menggunakan wadah itu bagi air mendidih, misalnya menyeduh teh, kopi, atau sebagai wadah bakso kuah dan sup panas yang biasa disantap selama 15 – 30 menit. Juga untuk menguji penggunaan berulang dengan air mendidih.
Kedua, uji kadar formaldehid dengan Pharmacopoeia Standard (Baku Mutu Farmakop). Hasilnya, seperti yang terungkap dalam Warta Konsumen, September 2004, enam merek melamin impor Cina ternyata berkadar formaldehid tinggi, 4,76 – 9,22 mg/l. Sementara merek lokal (Onyx, Golden Dragon, Vanda, Hoover) berkadar kurang dan 0,05 mg/l.
Safe yang tidak aman
Dari pengujian pula, YLKI mewanti-wanti untuk hati-hati dengan melamin impor dari Cina yang mencantumkan label aman.
Misalnya, pada mug bertutup merek W Melamin CH 13 tercantum label heat safe. Saat diuji di laboratorium, hasilnya ternyata bertolak belakang.
Hal semacam ini bisa menyesatkan konsumen yang mempunyai bayi dan biasa menyucihamakan wadah makanan bayi dengan cara direbus. Maunya aman, tapi justru berbahaya. Kandungan formaldehid dari mug yang direbus 30 menit ini sangat tinggi (8,82 mg/l).
Agar tak waswas, kita bisa melakukan uji sederhana untuk memastikan apakah perangkat makan melamin kita asli atau tak memenuhi food grade.
Pertama, uji bakar sederhana. Bakarlah ujung melamin dengan lilin selama 20 detik. Jika tercium gas formaldehid yang menyengat, berarti tidak memenuhi food grade. Pada melamin asli hanya tampak gosong tanpa bau formaldehid.

Kedua, uji rebus selama 30 menit sampai satu jam.
Melamin palsu (dalam hal ini impor dari Cina) akan berubah bentuk, meliuk, bahkan rapuh dan mencair. Uap rebusannya pun menyebabkan mata perih, batuk, dan mual.
Walau sekilas sama, secara fisik kita bisa membedakan melamin asli dan palsu. Melamin asli lebih tebal dan berat dibandingkan dengan melamin palsu yang lebih terkesan sebagai plastik. Bila sesama melamin asli dibenturkan, bunyi yang terdengar akan lebih “tebal” dibandingkan dengan pembenturan antarmelamin palsu. Permukaan melamin asli lebih licin dan berkilau, sedangkan yang palsu mudah ternoda oleh pangan berwarna (misalnya, teh atau kopi) hingga warnanya lebih gelap. Walau lama-kelamaan akan kusam juga, melamin asli lebih stabil ketimbang yang palsu.
Dengan perlakuan dan perawatan benar, perlengkapan makan melamin bisa layak digunakan 6 – 10 tahun. Ini laporan dari salah satu konsumen, tutur Dedi Cahyadi, asisten manajer Research and Development Onyx Design yang mulai berproduksi sejak 1988.
Agar perlengkapan melamin awet, cucilah segera setelah dipakai. Tak masalah apakah menggunakan pembersih sabun cair atau sabun colek. Yang penting, jangan digosok kasar. Gunakan spons halus dan hindari penggunaan sabut kelapa, abu gosok, apalagi bahan penggosok dari logam yang mulai ditawarkan di pasaran.
Kapan sebaiknya peralatan makanan dari melamin ini diafkir ?
Perhatikan permukaannya. Bila mulai banyak ternoda, berubah warna karena pengaruh atau minuman makanan macam teh, kopi, makanan asam yang lebih mudah terserap, juga bila mulai kusam dan tergores-gores, sebaiknya pensiunkan saja. Selain mempertimbangkan keamanan bagi kesehatan, tentu tak elok lagi dipandang. Selera makan mungkin ikut berkurang. Bekas peralatan makan kita ini masih bisa dimanfaatkan sebagai tatakan pot, misalnya.

Sumber : http://zona-orang-gila.blogspot.com/2010/08/bahaya-kanker-di-balik-melamin-murah.html

Thursday, April 21, 2011

Tips-Tips di rumah

Mencegah Noda Hitam Pada Alat Masak

Memasak adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Kepuasan berupa ketenangan pikiran serta kesenangan akan santapan, membuat memasak menjadi pilihan bagi kebanyakan orang. Apalagi, kini profesi menjadi seorang yang berkecimpung dalam dunia masak menjadi hal yang lazim. Tapi, umumnya memasak masih terganjal hal-hal kecil yang merepotkan!

Selesai memasak, kita sering dihadapkan pada noda hitam membandel di bagian bawah alat-alat memasak, terutama jika kita menggunakan kompor yang apinya tidak bagus. Untuk mencegahnya, sebelum digunakan, oleskan sabun colek tipis-tipis di bagian bawah alat masak. Sabun akan menghalangi noda hitam menempel pada alat masak sehingga mudah dibersihkan tanpa harus dicuci berulang kali. (Engelberth Y.G.S, Semarang)

Menghilangkan Noda Pada Bak Cuci Piring

Kini semakin banyak produk sabun pembersih yang sangat ampuh ketika digunakan. Kondisi itu membuat mencuci piring menjadi lebih mudah, dan menyenangkan. Tumpukan piring kotor pun bukan lagi menjadi masalah. Tapi, perhatikan juga benda-benda di sekeliling tumpukan piring kotor tersebut.

Terkadang setelah mencuci piring kita lupa untuk membersihkan bak cuci piring. Hal itu bisa menimbulkan noda karat di bak cuci, terutama yang terbuat dari stainless steel. Cara mengatasinya ternyata sangat mudah. Ambil sebuah lap yang telah dibasahi dengan cairan cuka, spiritus, atau alkohol. Lalu gosokkan ke bak cuci piring yang mengalami noda karat atau kerak. Setelah itu, cuci dengan air sabun hangat. (Dwi Ananta Devy, Semarang)

Lilin Darurat

Apabila listrik padam dan kebetulan lilin habis, jangan panik karena ada dua alternatif lilin “darurat” yang bisa dibuat. Yang pertama adalah lilin kapas. Caranya, puntir kapas seperti sumbu kemudian letakkan di atas wadah beling kecil yang telah diberi sedikit minyak goreng. Lilin kapas siap untuk disulut.

Yang kedua adalah lilin kapur tulis. Caranya, runcingkan kapur tulis seperti pensil, kemudian rendam dalam minyak goreng. Diamkan sebentar agar minyak terserap. Setelah itu letakkan lilin kapur di atas tutup kaleng atau wadah beling dan nyalakan!(Dina, Jakarta Utara)

Lindungi Lantai Kayu dari Goresan

Rumah berlantai kayu (parket) bisa menghadirkan nuansa yang cozy. Namun rumah berlantai parket juga memerlukan perawatan “lebih” dibanding rumah berlantai keramik. Kalau kita kurang memperhatikan si lantai kayu, maka jangan heran bila padanya sering ditemukan goresan-goresan akibat geseran perabotan maupun meja-kursi. Ini tentunya mengganggu kecantikan si lantai parket.

Untuk mencegah hal itu, cobalah menempeli kaki-kaki perabotan serta meja-kursi dengan plester anti luka (Handyplast), isolasi, atau lakban hitam sebagai tatakannya. Dengan demikian apabila perabot serta meja-kursi kita tergeser maka tidak akan menimbulkan goresan lagi. Selamat mencoba!(Slamet Priyambodo, Malang)

Menghilangkan Lumut Pada Selang Air

Setelah sekian waktu, biasanya lumut akan tumbuh pada bagian dalam selang air. Untuk menghilangkannya, cara berikut ini dapat dicoba sebagai alternatif.

Mula-mula jemur selang air di terik matahari hingga selang terasa lemas. Siapkan sebatang kayu yang ujungnya dibebat dengan kain. Pukul-pukul selang pada bagian yang berlumut menggunakan kayu berbebat kain itu. Setelah itu pasang selang pada keran dan pasang keran pada aliran air yang deras. Lumut akan terlepas dan keluar bersama aliran air.(Avrinda Rima Y., Jatim)

Mengatasi Sink Mampet

Bila sink atau wastafel dapur tempat Anda mencuci piring mampet, jangan buru-buru memanggil tukang. Anda dapat mencoba mengatasinya sendiri. Caranya, masukkan secangkir penuh garam dan bikarbonat soda ke dalam mulut saluran pipa sink, lalu siram dengan secerek air panas yang baru mendidih. Dijamin lemak-lemak penyumbat akan larut dan sink Anda pun tidak mampet lagi.(Dhani A. Wardhani, Bandung)

Serba-serbi Pembersihan Karpet

Berikut adalah trik membersihkan dua jenis noda pada karpet.
1. Noda tetesan lilin.
Caranya sangat gampang. Cukup ambil sehelai kertas sampul yang berwarna coklat (kertas kopi), lalu tutupkan pada bagian karpet yang terkena lilin tersebut.
Letakkan setrika panas di atasnya selama beberapa menit, lalu angkat kertas tersebut. Hasilnya, lilin akan meleleh dan diserap oleh kertas bagian karpet yang ternoda tetesan lilin kembali bersih.
2. Bau pesing akibat ompol.
Caranya, bentangkan karpet pada kedua sisi lebarnya sehingga menggantung (tidak menempel di tanah). Kemudian siramkan air panas (boleh yang mendidih) pada bagian karpet yang terkena noda kencing atau ompol. Niscaya bau pesing akan lenyap dengan seketika. Boleh juga Anda menggunakan kain seperti handuk/katun. Siram dulu kain tersebut dengan air panas yang dicampur sedikit sabun, lalu gosok berulang hingga bersih. (Tomi Zapino, Aceh Tamiang)

Cara Cepat Membersihkan Gorden

Gorden yang sudah lama terpakai pasti memudar kecemerlangannya. Untuk mengembalikan warnanya yang pudar, cobalah lakukan tip ini. Masukkan 2—4 genggam garam dapur ke dalam air secukupnya, kemudian aduk rata. Masukkan gorden ke dalam larutan tadi dan diamkan selama kurang lebih 1 jam. Setelah itu, cuci dengan sabun dan bilas sampai bersih. Ketika dijemur, Anda akan lihat gorden Anda bersih seperti baru.(Ihda Mardliyatun, Magelang)

Cara Pintar Bersihkan Tikar

Tikar yang sudah lama atau sering dipakai, biasanya akan berwarna kehitam-hitaman. Ada cara mudah untuk membuatnya kembali bersih. Siapkan 1 ember air hangat, bubuhi segenggam garam. Cuci tikar dengan air garam tersebut. Kemudian, bilas dengan air dingin dan jemur di bawah terik matahari. Dengan cara ini, niscaya tikar Anda akan bersih dan warnanya kembali cerah. (Enung Nurjanah, Ciamis)

Atasi Kerak Makanan yang Membandel

Pernah memasak hingga gosong? Jika pernah, tentu Anda tahu sulitnya menghilangkan kerak-kerak makanan yang menempel di dasar wajan atau panci. Sebenarnya ada cara yang mudah untuk menghilangkannya. Anda tak perlu mengerahkan segenap tenaga untuk menggosok atau mencongkel-congkel dengan pisau yang bisa menyebabkan wajan/panci rusak dan tergores.

Ambil dua sendok makan baking soda. Tuangkan pada wajan atau panci yang berkerak. Tambahkan air mendidih, hingga kerak-kerak terendam. Diamkan selama 15 menit. Cucilah, niscaya kerak-kerak tadi lebih mudah dibersihkan.(Indri, Ciomas)

Memanfaatkan Bekas Botol Sirup atau Kecap

Botol kaca bekas sirup atau kecap, jika disimpan begitu saja, bisa membuat lemari penuh. Jika dionggokkan begitu saja, salah-salah bisa menjadi sarang nyamuk. Untuk mencegah hal tersebut, Anda bisa mencoba kreasi berikut ini.

Manfaatkan botol-botol bekas tadi untuk membuat batas tepi jalan setapak di taman. Caranya, tanam botol berjejer dengan posisi terbalik (pantat botol menghadap ke atas). Dalamnya, kira-kira hingga leher botol tertanam seluruhnya. Padatkan tanah agar posisi botol kokoh.(Rachmawati Dewi, Solo)

Menghilangkan Bau Tengik pada Stoples

Stoples yang jarang dipakai dan disimpan dalam jangka waktu lama, seringkali berbau tengik. Mencucinya dengan sabun tidak bisa menghilangkan bau tengik itu.

Ada tip mudah untuk mengatasinya. Ambil kertas koran secukupnya, kemudian bakar koran itu. Segera masukkan kertas koran yang sudah dibakar ke dalam stoples. Tutup stoples dan diamkan selama 5 menit. Setelah itu, buang kertas koran dan cuci stoples dengan air sabun. Niscaya bau tengiknya akan hilang.(Reno Dwi Hartoto, Yogyakarta)

Mengatasi Jamur pada Particle Board

Lemari dari bahan papan partikel (particle board) mudah sekali berjamur pada musim penghujan. Hal ini mengakibatkan bau yang tidak sedap pada isi lemari. Cara mengatasinya mudah. Ambil lap kering lalu olesi dengan alkohol secukupnya. Usapkan lap tadi ke permukaan jamur secara merata dan diamkan beberapa saat agar benar-benar kering. Setelah jamur bersih, letakkan kapur barus di setiap sudut lemari.(Shinta Handayani, Semarang)

Menghilangkan Bau Tak Sedap pada Kulkas

Seringkali kulkas atau lemari pendingin mengeluarkan bau tak sedap akibat makanan yang disimpan terlalu lama, atau makanan yang disimpan mengeluarkan aroma yang tajam. Bau ini bisa saja “mencampuri” bau makanan lain yang tersimpan di kulkas dan merusak cita rasanya.

Berikut adalah trik yang bisa dicoba untuk mengenyahkan bau tak sedap tadi. Buang makanan-makanan yang sudah busuk dan simpan makanan yang berbau menyengat dalam wadah yang tertutup rapat. Bersihkan (cuci) kulkas menggunakan air larutan sabun. Pada air bilasan terakhir, tambahkan perasan air jeruk lemon. Keringkan dengan lap katun. Tuangkan sedikit essent vanila ke secarik kain katun, kemudian masukkan kain tersebut ke dalam kulkas. Setelah itu, nyalakan kembali kulkas.(Tri.M, Batu)

Melepaskan Stiker pada Kaca? Mudah Kok

Anak-anak sering menempelkan stiker favorit mereka pada kaca jendela atau kaca meja. Cukup sulit melepasnya. Kalaupun dilepas, kadang-kadang ada sisa stiker yang masih menempel di permukaan kaca dan sulit dibersihkan.

Untuk mengatasinya, gunakan pengering rambut (hair dryer) ketika melepas stiker. Jika masih ada lem menempel, gunakan minyak kayu putih dan gosoklah dengan material pipih yang tidak tajam seperti penggaris plastik.(Fahmi Reza, Bogor)

Cara Cepat Membuat Semut Kabur

Seringkali lemari tempat kita menyimpan makanan dikerubungi oleh semut. Pakai bahan kimia pembasmi semut, takut mengenai makanan. Ada cara mudah untuk mengusir semut yang datang, yakni dengan menaburkan bubuk vanila di sekitar tempat menyimpan makanan. Dengan begitu semut-semut akan menjauhi makanan kita dan lemaripun menjadi harum.(Ihda Mardliyatun, Muntilan)

Cara Mudah Hilangkan Noda Bak Mandi Plastik

Demi alasan kepraktisan, kini banyak orang yang menggunakan bak mandi yang terbuat dari plastik atau PVC. Pada bak mandi jenis ini, jika tidak rutin dibersihkan, sering timbul noda berwarna kekuningan yang sulit dihilangkan.

Belimbing wuluh, yang biasa digunakan untuk sayur, ternyata bisa membersihkan bak mandi plastik. Caranya sebagai berikut. Ambil belimbing wuluh secukupnya, iris menjadi dua bagian. Gosokkan belimbing ke area yang bernoda. Diamkan beberapa menit, lalu bilas dengan air bersih. Jika masih ada noda, gosokkan kembali belimbing wuluh tersebut. Setelah noda benar-benar hilang, cuci bak dengan sabun dan bilas dengan air bersih.(Hadi, Pasar Minggu)
 
Source  :http://sicantikrabiatul.blogspot.com/2010/11/tips-tips-di-rumah.html

Bahaya Kanker Di Balik Melamin Murah !

Saat diperkenalkan di Indonesia pada 1970-an, perlengkapan makan dari bahan melamin segera memikat konsumen. Ringan dan tak mudah pecah. Praktis dibawa piknik pula.
Namun, penelitian YLKI mengingatkan kita untuk lebih cermat dan bijak. Sebab, ada yang berharga murah tapi terbuat dari bahan yang membahayakan kesehatan.
Bagaimana tidak tergiur pada perlengkapan makan berbahan melamin kalau harganya sangat murah? Bayangkan, produk melamin dari segala jenis dan ukuran hanya dihargai Rp 10.000,- untuk 3-4 buah. Bahkan di sejumlah hypermarket dan pusat grosir ditawarkan kiloan dengan patokan sekitar Rp 25.000,-/kg. Sebaliknya, melamin lokal (bermerek Golden Dragon, Hoover, Onyx, Vanda) berupa sendok, gelas, cangkir, piring, pinggan sampai mangkuk besar kisaran harganya Rp 2.000,- — Rp 40.000,-.
Tak heran jika produk melamin murah itu makin mudah dijumpai dalam keseharian. Penjaja bakso, warung makan, sampai usaha jasa boga beranggaran rendah dengan senang hati mulai mengganti perangkat makan dari beling dan gelas dengan perlengkapan yang mengurangi risiko rugi karena pecah ini. Produsen makanan siap saji dari kacang kulit sampai biskuit bubur bayi pun menyertakan perlengkapan makan dari melamin murah itu dalam kemasan sebagai hadiah, pemikat calon pembeli.
Namun, uji produk melamin yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bekerja sama dengan jurusan Kimia FMIPA, Universitas Indonesia terhadap 10 jenis merek (empat lokal, enam impor) menunjukkan, tak semuanya memenuhi food grade. Artinya, ada di antara produk-produk tadi yang mengandung zat berbahaya atau beracun dan bisa berpindah ke makanan akibat proses pengolahan makanan. Misalnya, dipakai untuk menyimpan sayur panas.
Pencetus kanker
Zat berbahaya itu formaldehid namanya. Dalam kadar tinggi bahan ini akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Berdasarkan acuan kesehatan di Inggris, paparan maksimumnya 2 ppm atau 2 mg/l. Sedangkan Amerika Serikat (AS) menetapkan paparan maksimum untuk jangka panjang 1 ppm dan jangka pendek 2 ppm.
Penelitian laboratorium selama dua tahun oleh Chemical Industry Institute of Toxicology yang dimulal tahun 1979 menunjukkan, kontak dengan formaldehid menyebabkan kanker hidung pada tikus. Penelitian ini didukung oleh 36 perusahaan kimia di AS. Tahun 1987 Environmental Protection Agency (EPA) AS menggolongkan formaldehid sebagai zat yang mungkin memicu kanker.
Beberapa penelitian juga membuktikan, pekerja yang terpapar formaldehid berisiko terserang kanker lebih besar beberapa kali, apalagi jika berlangsung terus-menerus. AS kemudian secara tegas menyatakan, formaldehid sebagai pencetus kanker bagi manusia. Uap formaldehid memicu radang pada mata (perih), hidung, saluran pernapasan atas, batuk, bronkitis, pneumonia, dan asma.
Kulit yang terpapar formaldehid akan perih dan kemerahan seperti terbakar. Bila air yang terkontaminasi formaldehid terhirup atau tertelan akan menyebabkan sakit mendalam, luka bernanah, dan pembusukan pada selaput lendir tubuh (misalnya pada pipi bagian dalam dan bibir). Gejala keracunan dapat ditandai dengan muntah-muntah, pusing, dan hilang kesadaran. Kematian bisa terjadi bila formaldehid terminum sampai kadar 30 mg/l.
Pertanyaannya, dari mana datangnya formaldehid ?
Untuk menjawabnya mari kita tengok ke belakang ketika pada 1907 ahli kimia Belgia, Leo Hendrik Baekeland, menemukan plastik buatan (sintetis) pertama yang disebut bakelite. Inilah cikal bakal melamin yang awalnya digunakan sebagai bahan dasar pesawat telepon generasi pertama.
Kemudian senyawa ini dikembangkan dan diterapkan untuk industri perlengkapan rumah tangga, termasuk perangkat makan.
Pada 1930 – 1940-an, perusahaan-perusahaan di AS macam Cyanamid, Ciba, dan Henkel mengembangkan senyawa ini untuk industri tekstil sebagai bahan pengisi dan perekat. Keunggulannya berupa kejernihan, stabil terhadap panas, cahaya, bahan kimia, goresan, bahkan api !
Faktor inilah yang membuat melamin formaldehid makin luas digunakan pada tahun-tahun awal pasca-Perang Dunia 11. Antara lain digunakan pada industri kayu lapis untuk memperkuat dan mempercantik produk-produknya.
Lokal asli
Jadi, memang dari sononya formaldehid sudah nebeng di melamin. Menurut Bambang Ariwahjoedi, pengajar pada FMIPA ITB, melamin merupakan persenyawaan (polimerisasi) kimia antara monomer formaldehid dan monomer fenol. Bila kedua senyawa bergabung, sifat racun formaldehid akan hilang karena terlebur menjadi satu senyawa, yaitu melamin.
Formaldehid dalam senyawa melamin dapat muncul kembali karena depolimerisasi. Akibat proses ini, formaldehid terlepas menjadi monomer yang bersifat racun. Pemicunya bisa berupa paparan panas, sinar ultraviolet, gesekan, dan tergerusnya permukaan melamin hingga partikel formaldehid terlepas.
Meski tahan di rentang suhu 120 derajat celcius sampai 30C di bawah nol, tapi karena menyerap panas, melamin tak tahan dipapar panas terlalu tinggi. Apalagi terpapar dalam jangka waktu lama. Oleh sebab itu melamin tak bisa digunakan dalam microwave.
Persoalan lain, dalam persenyawaan yang kurang sempurna dapat terjadi residu. Sisa formaldehid dan fenol yang tak bersenyawa itu akan terjebak dalam materi melamin. Formaldehid yang terjebak inilah yang bisa mengancam kesehatan bila masuk ke tubuh manusia.
Dari uji produk melamin, melamin lokal dan impor dari Cina mempunyai senyawa berbeda. Melamin lokal terbuat dari melamin asli, sementara yang impor terbuat dari bahan bukan melamin, salah satunya urea formaldehid. Kedua senyawa ini dibentuk oleh reaksi polimerisasi yang menghasilkan fenol.
Senyawa melamin dan urea berasal dan hasil reaksi formaldehid dengan senyawa amino yang mengandung kelompok senyawa NH2. Susunan kimianya sangat berbeda. Melamin punya struktur rantai lingkaran sehingga lebih stabil. Ikatan kimia urea formaldehid berupa rantai lurus, makanya pelepasan formaldehid lebih mudah. Urea formaldehid hanya tahan sampai suhu 62 derajat celcius hingga lebih mudah pecah atau berubah bentuk pada perlakuan suhu ekstrem. Urea yang dipanaskan akan menghasilkan formaldehid yang kadar pencemarnya tergantung pada seberapa kuat ikatan bahannya serta tingkat proses yang dijalankan produsen.
Untuk menguji kadar formaldehid pada beberapa produk berbahan melamin, YLKI melakukan dengan beberapa cara.
Pertama, uji rebus. Produk melamin direbus dalam 2 l air selama 30 menit dalam panci tertutup berlubang kecil untuk menghindari tekanan. Ini untuk memperbandingkan dengan kebiasaan konsumen menggunakan wadah itu bagi air mendidih, misalnya menyeduh teh, kopi, atau sebagai wadah bakso kuah dan sup panas yang biasa disantap selama 15 – 30 menit. Juga untuk menguji penggunaan berulang dengan air mendidih.
Kedua, uji kadar formaldehid dengan Pharmacopoeia Standard (Baku Mutu Farmakop). Hasilnya, seperti yang terungkap dalam Warta Konsumen, September 2004, enam merek melamin impor Cina ternyata berkadar formaldehid tinggi, 4,76 – 9,22 mg/l. Sementara merek lokal (Onyx, Golden Dragon, Vanda, Hoover) berkadar kurang dan 0,05 mg/l.
Safe yang tidak aman
Dari pengujian pula, YLKI mewanti-wanti untuk hati-hati dengan melamin impor dari Cina yang mencantumkan label aman.
Misalnya, pada mug bertutup merek W Melamin CH 13 tercantum label heat safe. Saat diuji di laboratorium, hasilnya ternyata bertolak belakang.
Hal semacam ini bisa menyesatkan konsumen yang mempunyai bayi dan biasa menyucihamakan wadah makanan bayi dengan cara direbus. Maunya aman, tapi justru berbahaya. Kandungan formaldehid dari mug yang direbus 30 menit ini sangat tinggi (8,82 mg/l).
Agar tak waswas, kita bisa melakukan uji sederhana untuk memastikan apakah perangkat makan melamin kita asli atau tak memenuhi food grade.
Pertama, uji bakar sederhana. Bakarlah ujung melamin dengan lilin selama 20 detik. Jika tercium gas formaldehid yang menyengat, berarti tidak memenuhi food grade. Pada melamin asli hanya tampak gosong tanpa bau formaldehid.

Kedua, uji rebus selama 30 menit sampai satu jam.
Melamin palsu (dalam hal ini impor dari Cina) akan berubah bentuk, meliuk, bahkan rapuh dan mencair. Uap rebusannya pun menyebabkan mata perih, batuk, dan mual.
Walau sekilas sama, secara fisik kita bisa membedakan melamin asli dan palsu. Melamin asli lebih tebal dan berat dibandingkan dengan melamin palsu yang lebih terkesan sebagai plastik. Bila sesama melamin asli dibenturkan, bunyi yang terdengar akan lebih “tebal” dibandingkan dengan pembenturan antarmelamin palsu. Permukaan melamin asli lebih licin dan berkilau, sedangkan yang palsu mudah ternoda oleh pangan berwarna (misalnya, teh atau kopi) hingga warnanya lebih gelap. Walau lama-kelamaan akan kusam juga, melamin asli lebih stabil ketimbang yang palsu.
Dengan perlakuan dan perawatan benar, perlengkapan makan melamin bisa layak digunakan 6 – 10 tahun. Ini laporan dari salah satu konsumen, tutur Dedi Cahyadi, asisten manajer Research and Development Onyx Design yang mulai berproduksi sejak 1988.
Agar perlengkapan melamin awet, cucilah segera setelah dipakai. Tak masalah apakah menggunakan pembersih sabun cair atau sabun colek. Yang penting, jangan digosok kasar. Gunakan spons halus dan hindari penggunaan sabut kelapa, abu gosok, apalagi bahan penggosok dari logam yang mulai ditawarkan di pasaran.
Kapan sebaiknya peralatan makanan dari melamin ini diafkir ?
Perhatikan permukaannya. Bila mulai banyak ternoda, berubah warna karena pengaruh atau minuman makanan macam teh, kopi, makanan asam yang lebih mudah terserap, juga bila mulai kusam dan tergores-gores, sebaiknya pensiunkan saja. Selain mempertimbangkan keamanan bagi kesehatan, tentu tak elok lagi dipandang. Selera makan mungkin ikut berkurang. Bekas peralatan makan kita ini masih bisa dimanfaatkan sebagai tatakan pot, misalnya.

Binatang Peliharaan Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

Banyak orang memilih untuk tidak memelihara binatang karena alasan kebersihan dan kesehatan. Namun menurut penelitian, justru binatang peliharaan dapat menyembuhkan pemiliknya dari berbagai penyakit serius.

Tim peneliti asal Inggris melakukan pengamatan terhadap 200 keluarga yang kebanyakan memiliki gangguan pada tekanan darah juga jantung. Beberapa dari mereka bahkan pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan, mereka yang memelihara anjing ternyata terbukti memiliki kesehatan yang lebih baik.

Dikutip dari Genius Beauty, mereka yang berada dalam masa pemulihan biasanya memiliki kemajuan lebih cepat ketika bermain dengan binatang peliharaannya terutama anjing. Para ahli mencatat, 94 persen penderita penyakit jantung sembuh lebih cepat bila bermain dengan anjingnya secara rutin.

Lebih lanjut, menurut penelitian itu, saat bermain dengan anjing peliharaannya, otot-otot seseorang menjadi lebih santai, detak jantung lebih pelan, dan tekanan darah kembali ke normal. Selain itu, emosi anjing yang selalu terlihat senang juga menimbulkan energi positif bagi pemiliknya. Sehingga tubuh terasa makin segar juga sehat.

Source : http://id.berita.yahoo.com/binatang-peliharaan-dapat-menyembuhkan-berbagai-penyakit.html

Manfaat Apel Bagi Wanita

Memakan satu buah apel sehari dipercaya dapat membuat seseorang terbebas dari penyakit. Tapi lebih dari itu, apel ternyata juga memiliki banyak manfaat, terutama bagi para wanita. Ini di antaranya.

Prof. Bahram H. Arjmandi, seperti Fox News, mengatakan bahwa wanita yang mengonsumsi apel satu buah sehari dalam enam bulan akan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh sebanyak 23 persen. Sebaliknya kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuhnya akan meningkat sebanyak 4 persen.

Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 160 wanita berumur 45-65 tahun menemukan, para wanita yang mengonsumsi lebih sedikit apel memiliki kandungan lipid hydroperoxide, lemak yang dapat merusak sel-sel dalam tubuh serta protein C-reaktif, yang dapat menyebabkan peradangan di dalam tubuh.

Yang paling menyenangkan bagi wanita, apel dapat membuat mereka kehilangan rasa lapar karena mengandung 240 kalori per buah. Namun mengonsumsi apel tak akan membuat berat badan mereka bertambah, sehingga lekuk tubuh pun tetap terjaga.

Sumber : http://id.berita.yahoo.com/manfaat-apel-bagi-wanita.html

Wednesday, April 20, 2011

5 Cara Alami Hentikan Dengkur



shutterstock
KOMPAS.com - Menurut American Academy of Otolaryngology, sekitar 45 persen orang dewasa normal kadang mendengkur dan 25 persen di antaranya masuk kategori biasa. Masalah ini lebih umum terjadi pada pria, terutama yang overweight atau kelebihan berat badan.
Mendengkur biasanya memburuk seiring bertambahnya usia.  Apakah Anda ingin berhenti mendengkur? Cobalah menerapkan pengobatan alami dan perubahan pola hidup berikut ini :
1. Mengubah Posisi Tidur
Mendengkur terjadi ketika langit-langit, tekak, lidah, tonsil atau otot di belakang tenggorokan saling bersentuhan satu sama lain, sehingga menimbulkan suara getar selama tidur. Bunyi dengkuran muncul ketika posisi tidur telentang sehingga lidah tertarik ke belakang dan aliran udara mengalami penyempitan. Karena itu, cobalah mengubah posisi tidur menjadi miring agar terhindar dari mendengkur.
2. Turunkan 10 Persen Berat Badan
Jaringan leher orang yang kelebihan berat badan biasanya tebal. Ini yang memungkinkan munculnya risiko mendengkur. Menurunkan berat sekitar 10 % dapat membantu Anda menghentikan kebiasaan yang sangat mengganggu itu.
3. Hindari Alkohol dan Obat Penenang
Apa pun jenis obat penenang seperti pil tidur atau alkohol dosis rendah dapat menyebabkan mendengkur, karena cenderung menekan pernapasan. Karena itu, hentikan atau kurangi kebiasaan menggunakan obat-obat penenang.
4. Hirup Uap Air Sebelum Tidur
Hidung tersumbat dapat menyebabkan mendengkur. Salah satu cara mengatasinya adalah menghirup dalam-dalam uap air melalui hidung sebelum tidur. Anda juga bisa meletakkan handuk yang telah dicelupkan dalam air hangat dan menghirup uapnya untuk menghilangkan lendir penyebab hidung tersumbat.
5. Cobalah Obat Semprot Nasal
Penelitian menunjukkan bahwa obat nasal semprot dapat mengusir penyumbatan, sehingga membuat lubang hidung terbuka lebar. Dengan demikian Anda dapat terhindar dari risiko mendengkur. @ Ken Lalang Handita

Source : http://health.kompas.com/index.php/read/2011/04/19/0843328/5.Cara.Alami.Hentikan.Dengkur

RESEP AGAR BUAH DATA MONTOK

Untuk wanita, buah dada merupakan suatu bagian tubuh yang sangat berharga sekali, saya kira banyak wanita rasanya menginginkan buah dadanya tetap montok, kencang dan padat berisi. Untuk mendapat buah dada yang montok dan membuat buah dada yang kendur layu menjadi kencang segar kembali, sesungguhnya tidak sulit.
Caranya :
Ambillah dua buah pisang mudah, buang sabutnya dan ambil dagingnya yang ditumbuk sampai halus. Ambil juga 10 lembar daun lenjuhang, sejenis daun yang banyak terdapat di semak-semak belukar, juga ditumbuk menjadi halus.
Campurkanlah daun lenjuhang dan daging pinang yang sudah ditumbuk, tambahkan satu sendok teh garam, remas dan aduk-aduk, lalu campurkan setengah gelas air bersih. Setelah diaduk rata, poleskan ke sekeliling buah dada yang kendur dan layu itu, seperti memakai masker.
Biarkan sehingga kering, barulah dicuci dengan air hangat suam-suam kuku, Waktu memoleskan di sekeliling buah dada, jangan sekali-kali air ramuan tersebut mengenai putik buah dada. Hasilnya bisa segera dilihat, buah dada akan kencang kembali, montok dan tidak layu.
Ramuan ini bisa diulangi setiap 3 hari satu kali, dengan cara membuat ramuan yang sama dengan yang dijelaskan di atas.
Sumber : http://nuepoel.wordpress.com/2010/05/24/resep-agar-buah-dada-montok/

Tuesday, April 5, 2011

Harmond Technology

Stop Anti Lengket! Buktikan Dengan Gosok Cosmos Harmond Terlama

Jakarta, Bekasinews.com. – PT STAR COSMOS PT Star Cosmos adalah pelopor perusahaan perlengkapan rumah tangga elektronik yang menciptakan ide-ide produk yang kreatif dan inovatif yang sudah melayani masyarakat Indonesia selama 32 tahun. Hari ini, PT Star Cosmos kembali memperkenalkan inovasi terbaru untuk peralatan rumah tangga yaitu Cosmos Harmond Rice Cooker yang telah sekitar 2 tahun beredar di pasar Indonesia.

FAKTA Panci Anti Lengket / Non Stick

Fakta yang saat ini terjadi di pasaran adalah rice cooker yang beredar 99% di dominasi oleh rice cooker yang menggunakan ’non-stick’ atau anti lengket. Seperti di ketahui bahwa ’non-stick’ adalah lapisan pada panci rice cooker agar nasi tidak lengket sehingga mudah untuk dibersihkan. Namun bahaya rice cooker yang masih menggunakan lapisan zat kimia PFOA ( Perfluoro Octanoicid Acid ). PFOA adalah bahan kimia yang tidak dapat terurai dalam tubuh manusia, sehingga sangat berbahaya jika terkonsumsi, sedangkan anti lengket atau ’non-stick’ tersebut adalah lapisan yang dengan mudah dapat terkelupas ketika dibersihkan sehingga akan tercampur dengan nasi yang di masak hingga terkonsumsi oleh kita. Dan jika hal ini terjadi secara terus-menerus bisa menimbulkan berbagai penyakit berbahaya. Dengan demikian penggunaan untuk jangka waktu lama, zat kimia dan lapisan besi berbahaya tersebut akan menjadi racun yang masuk ke dalam tubuh kita.

Solusi Cosmos

Cosmos dengan Teknologi Harmond – ’As Hard As Diamond’

Inovasi terbaru Cosmos, rice cooker dengan teknologi HARMOND. COSMOS HARMOND adalah rice cooker COSMOS dengan panci yang diproses dengan teknologi khusus dan di dinginkan ke temperatur mendekati 0 derajat celcius, membuat panci dengan teknologi HARMOND anti gores, lebih tahan lama, dan lebih sehat karena tidak menggunakan lapisan anti lengket atau ’non-stick’ yang dapat terkelupas dan terkonsumsi. Teknologi HARMOND merupakan bahan ”FOOD GRADE” (tidak menimbulkan reaksi kimia dan racun bagi makanan).

Mengapa Rice Cooker COSMOS HARMOND disebut menggunakan Panci Sehat?

Panci COSMOS HARMOND tidak menggunakan lapisan anti lengket, sehingga tidak ada bagian yang dapat terkelupas. Jadi, kita tidak perlu was – was ada zat besi atau bahan kimia yang akan kita konsumsi. Baik pada saat memasak nasi, maupun ketika mengkonsumsi nasi tersebut.

Hal ini telah dan dapat dibuktikan dengan menggosok panci Rice Cooker Cosmos Harmond dengan sikat besi, dijamin tidak akan ada bagian yang terkelupas. Namun lebih dari itu, Rice Cooker Cosmos Harmond juga telah di buktikan untuk pertama kalinya di Indonesia dengan melewati rangkaian tahapan berbagai hasil tes di antaranya melalui uji kelayakan mutu pada Balai Pengujian Mutu Barang Ekspor & Impor – Direktorat Pengawasan dan pengendalian Mutu Barang di Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Departemen perdagangan Republik Indonesia dan barang serta lulus tes uji kandungan logam berbahaya di Laboratorium Afiliasi – Fakultas MIPA, Departemen Kimia, Universitas Indonesia.

Mengapa Rice Cooker COSMOS HARMOND Sedikit Lebih Lengket?

Panci Rice Cooker Cosmos Harmond sedikit lebih lengket karena tidak diberikan lapisan tambahan, sehingga tidak akan ada lapisan yang bisa terkelupas. Untuk panci Anti lengket / ‘Non Stick’ di berikan lapisan Anti Lengket yang dapat terkelupas dan terkonsumsi. Namun panci Rice Cooker Cosmos Harmond lebih tidak lengket dibanding panci alumunium biasa.

Kampanye ’Stop Anti Lengket’ buktikan dengan Gosok Cosmos Harmond Terlama!

Sebagai sosialisasi dan edukasi dari produk terbaru Rice Cooker Cosmos Harmond, PT.Star Cosmos melakukan kampanye komunikasi pemasaran secara terpadu dan spartan selama kurang lebih 1,5 bulan di 5 kota besar yang di awali dari kota Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Bandung dan berakhir di Jakarta sebagai acara utama kampanye ’Stop Anti Lengket’ buktikan dengan ’Gosok Cosmos Harmond’.

Ajang pembuktian ”tanpa lapisan anti lengket” yang di perlombakan dengan memperebutkan hadiah mobil, motor, uang tunai, ratusan Rice Cooker Cosmos Harmond serta memecahkan 2 rekor MURI sekaligus yakni lomba goyang sambil gosok dan replika rice cooker terbesar di tenggarai pula sebagai yang pertama di dunia. Mega kampanye ’Stop Anti Lengket Buktikan dengan Gosok Cosmos Harmond Terlama!’ yang melibatkan peserta lebih dari 1.000 orang ini di targetkan sebagai kampanye edukasi yang bersahabat, dekat dengan konsumen serta menghibur. Diharapkan masyarakat atau konsumen tanpa mengenal status, latar belakang apapun dapat memahami akan pentingnya kesehatan terlebih bagi generasi mendatang selain sebagai bagian untuk mendukung kampanye program pemerintah ’Menuju Indonesia Sehat 2010’.

Melalui ajang ini, Cosmos Harmond telah membuktikan bahwa Cosmos Harmond adalah rice cooker sehat tanpa lapisan anti lengket. Karena setelah di gosok dengan menggunakan sikat selama 100 jam lebih melalui event roadshow di 5 kota besar tetap tidak ada lapisan yang terkelupas. Hal ini tidak saja menjadikan PT Star Cosmos sebagai perusahaan yang hanya sekedar berorientasi pada profit semata tapi dengan teknologi, inovasi serta sumber daya manusia yang berkualitas dan komitmen tinggi untuk senantiasa memberikan yang ’terbaik’ bagi konsumen dan masyarakat Indonesia pada khususnya.

’Cosmos Pioneer...Caring with New Innovation’,  


Source :