Thursday, March 1, 2012

Pengalaman Power Steering bocor




Apa yang kita harus lakukan jika mendapatkan kejadian gak mengenakan seperti oli power steering tumpah semua dari tabungnya akibat selang high pressurenya jebol, kejadian ini pernah saya alami sekitar 2 Tahun yang lalu. ketika sedang masuk ke pom bensin didaerah kartini bekasi, saya terpaksa membelokkan stir secara mentok karena parkirannya sempit. saya kemari juga karena mau nolongin temen satu club motor yang sedang mengalami trouble pada gear ratio nya.
ketika berbelok mentok ke parkiran, terdengar suara letupan atau ledakan kecil seperti kaki menginjak gelas air mineral. Saya hanya mengira jika ban mobil saya menginjak sampah plastik yang didalamnya ada angin sehingga muncul letupan kecil. Pas disuruh mindahin mobil untuk merapihkan parkiran, saya bingung kok setir jadi berat banget dan mata saya tertuju pada ban yang saya kira bocor. ternyata di depan mobil saya sudah penuh cairan merah ke unguan yang tak lain merupakan oli power steering. saya langsung buka kap mesin untuk mengecek oli PS nya, ternyata kosong dan isinya sudah turun ke lantai parkiran pom bensin.
rasanya percuma kalau saya isi lagi oli nya dengan yang baru karena yang terjadi adalah selang bagian bawahnya pecah dan saya baru tahu kalau selangnya pada bagian tengah terbuat dari karet sedangkan yang sambungan kiri dan kanan merupakan selang aluminium. Sempet panik setelah saya membereskan masalah motor temen saya, bingung pulangnya bagaimana sedangkan pom bensinnya bukan yang 24jam beroperasi. dibantu temen dan saran dari suhu master om uchen pemilik saung autoworks, saya memutuskan untuk mencabut belt PS nya. kenapa harus saya cabut?
ketika mesin mobil dinyalakan, pompa power steering otomatis bergerak dan pergerakannya di bantu oleh belt yang dibantu oleh pulley dari mesin. pompa ini akan terus bekerja walaupun steer dalam keadaan diam tidak belok maupun mobil tidak bergerak. bahayanya kalau di pompa tidak ada olinya sama sekali, bisa membuat pompa PS jebol dan rack steernya baret-baret. kalau sudah begitu mau tak mau harus ganti copotan PS satu set dan harganya juga lumayan lho.
cara mencopot beltnya cukup memakan waktu dan tenaga, karena kita harus ngolong untuk mengendurkan pulleynya. setelah pulleynya dirasa kendur, belt pun masih susah dilepas dan perlu bantuan obeng diselipkan ke belt sambil memutar-mutar pulleynya sehingga belt bisa terlepas. disarankan saat membuka atau mengendurkan baut pulleynya, harus berhati-hati karena teflon PS tidak boleh baret dan kalau baret katanya bisa membuat berisik serta kinerja PS tidak normal (berat atau dengung), katanya kang service PS lho ya :-) . setelah belt lepas, mobil siap digunakan, walapun mesin menyala, pompa PS akan diam tidak bekerja sama sekali sehingga aman dipakai.
awalnya tidak enak banget bawa mobil tanpa pake PS, berat steernya minta ampun saat berjalan pelan. namun jika berjalan ngebut, tidak akan berasa berat sama sekali malah saya bilang lebih enteng. akibat kejadian ini, mobil tidak bisa masuk garasi rumah karena saya tidak kuat buat belok-belokin steernya. setelah mempunya hari libur, barulah saya ke tempat service power steering dan kena biaya perbaikan 450ribu.
Alasan kenapa selang power steering bisa jebol adalah :
- usia selang yang relatif sudah tidak muda lagi.
- penggunaan selang PS yg tidak bagus.
- steer sering dibelokin sampai mentok (ini alasan saya)
- penggunaan minyak/oli yang salah ukuran (pake oli yg lebih kental)
- ada penyumbatan pada selang.
alasan paling sering memang karena pengguna kendaraan membelokkan steer sampai mentok dan berdengung secara lama, sehingga selang mengalami tekanan berlebih dan akhirnya meledakkan diri. banyak temen-temen yang selang PS nya jebol ketika mereka berbelok tajam, akhirnya ganti selang yang harganya mulai dari 175ribu – 350ribu tergantung jenis selangnya, kebetulan saya pakai selang asli dari kia nya sendiri 300ribu dan sampai saat ini masih awet.
demikian pengalaman pahit saya…

intinya, cabut saja belt PS nya jika selang pecah atau oli sering berkurang banyak. hal ini lebih aman dibandingkan memaksakan PS bergerak dengan oli yang kurang.

Sumber : http://s515i.com/?p=959