OTOMOTIFNET - Dari beberapa peranti sistem pengapian, salah satunya kabel busi. Bagaimana mengetahui kabel busi aftermarket yang oke? Pertama harus tahu dulu seluk-beluknya!
Fungsi kabel busi paling utama, menghantarkan aliran listrik dari koil ke busi. Tujuannya jelas, agar aliran listrik tadi dapat diubah menjadi bunga api oleh busi.
Nah bersinggungan dengan listrik, maka sifat kabel busi gak jauh beda dengan sifat elektrikal, yakni semakin kecil hambatan pada kabel busi, kian maksimal pula kerja peranti itu.
Nah bersinggungan dengan listrik, maka sifat kabel busi gak jauh beda dengan sifat elektrikal, yakni semakin kecil hambatan pada kabel busi, kian maksimal pula kerja peranti itu.
Tapi anggapan itu kerap disamakan dengan pemakaian diameter kabel (konduktor) yang lebih besar agar beban listrik yang dikirim juga besar. Walau teori itu benar, tapi tak 100% berpengaruh pada hasil akhirnya.
"Terpenting, pada kabel busi bukan besarnya kabel, tapi material bahan kabel yang dipakai!” jelas Julius Jhonny dari bengkel Jhonny Holle Motor (JHM). Belum jelas bahan terbaik seperti apa, sebab pihak produsen sendiri masih merahasiakan racikan dapurnya.
Tapi yang jelas, dasarnya ada yang masih mengandung tembaga sampai heavy duty stainless steel alloy yang diklaim bisa menghantarkan arus lebih tinggi,” tambah Om Jhon, sapaan Julius.
"Terpenting, pada kabel busi bukan besarnya kabel, tapi material bahan kabel yang dipakai!” jelas Julius Jhonny dari bengkel Jhonny Holle Motor (JHM). Belum jelas bahan terbaik seperti apa, sebab pihak produsen sendiri masih merahasiakan racikan dapurnya.
Tapi yang jelas, dasarnya ada yang masih mengandung tembaga sampai heavy duty stainless steel alloy yang diklaim bisa menghantarkan arus lebih tinggi,” tambah Om Jhon, sapaan Julius.
Diameter kabel yang besar, bukan jaminan performa mesin bakal meningkat | Yellowcore, dilengkapi ground cable agar dapat menghantarkan arus secara maksimal |
Koil,sumber listrik yang disalurkan kabel busi | Bagian isolator juga ikut memengaruhi kualitas kabel busi |
Jadi jelas, jangan hanya mengandalkan diameter kabelnya saja! Dari material bahan tadi juga ikut menentukan nilai tahanan. “Makin kecil tahanannya, makin baik pula aliran listrik pada kabel busi tersebut,” tambah Julius.
Intinya, pahami dulu spek kabel busi! Besar-kecil tahanan dapat dipengaruhi kualitas isolator (karet pembungkus kabel busi) dan konduktor tadi. Nah di pasaran sendiri kabel busi racing gak sulit ditemui. Ada label AS Tech, Splitfire dan masih banyak lagi. Harganya juga bervariasi yakni mulai Rp 25-300 ribuan.
Namun begitu Om Jhon menambahkan, “Agar lebih maksimal, baiknya peranti lain seperti koil dan CDI juga ikut diganti. Sebab hampir percuma jika kabel busi bagus, tapi kapasitas daya listrik yang dihantarkannya masih standar,” tutup Om Jhon.
Intinya, pahami dulu spek kabel busi! Besar-kecil tahanan dapat dipengaruhi kualitas isolator (karet pembungkus kabel busi) dan konduktor tadi. Nah di pasaran sendiri kabel busi racing gak sulit ditemui. Ada label AS Tech, Splitfire dan masih banyak lagi. Harganya juga bervariasi yakni mulai Rp 25-300 ribuan.
Namun begitu Om Jhon menambahkan, “Agar lebih maksimal, baiknya peranti lain seperti koil dan CDI juga ikut diganti. Sebab hampir percuma jika kabel busi bagus, tapi kapasitas daya listrik yang dihantarkannya masih standar,” tutup Om Jhon.
Daftar Harga Produk | |
As Tech | 25 ribu |
Splitfire | 30 ribu |
Yellowcore | 150 ribu |
Speeder | 325 ribu |
Sumber | |
F16 | 021-73446678 |
JHM | 0812-9599656 |
KMS | 021-53677526 |
Speeder | 0856-1457721 |
Sumber : http://motorplus.otomotifnet.com/read/0000/00/00/10115/131/22/Bagaimana_Mengetahui_Kabel_Busi_Oke__Bukan_Tebal_Tapi_Materialnya