Monday, February 6, 2012

Mantra

oleh: Tim Rohani KMBUI XV

Teman-teman sedharma, pada kali ini kita akan membahas tentang mantra. Kalian pasti udah familiar dengan kata ‘mantra’. Namun, pembahasan mantra di sini akan lebih spesifik ke mantra dalam agama Buddha.

Mantra adalah beberapa suku kata yang mistik dan biasanya berasal dari bahasa Sansekerta. Penggunaannya bervariasi untuk setiap masing-masing kepercayaan. Mantra berfungsi sebagai kata, doa untuk upacara keagamaan untuk kesejahteraan, menghindari bahaya, dan menjauhi musuh. Mantra berasal dari tradisi agama Vedic di India, kemudian menjadi bagian dari tradisi Hindu, Buddhist, Sikhist, dan Jainist. Pengunaan mantra menyebar berdasarkan praktik spiritual agama di Timur. Mantra akan efektif jika suara dan getaran diucapkan secara tepat karena mantra mengandung kekuatan kosmik.

Dalam agama Buddha, terdapat dua jenis bahasa ritual menurut Bhiksu Kukai, yaitu dharani dan mantra. Mantra terbatas pada ritual esoteric dan dharani meliputi ritual esoteric dan exoteric. Dharani dipercaya dapat melindungi mereka yang membacanya dari pengaruh penyakit dan bencana. Mantra dipercaya dapat mengembangkan pikiran pencerahan dan digunakan untuk tujuan khusus, seperti: mencapai kemakmuran, umur panjang, atau menjauhi musuh, dsb.

Perbedaan antara mantra dan dharani sulit ditentukan. Kita dapat mengatakan semua mantra adalah dharani, tetapi tidak semua dharani adalah mantra. Mantra cenderung lebih pendek. Menurut Bhiksu Kukai, mantra adalah dharani tertentu di mana setiap suku kata dari dharani mengandung manifestasi dari kebenaran mutlak (kekosongan, sunyata). Conze menjelaskan bahwa mantra menjadi pelindung kehidupan spiritual bagi pembacanya. Sebagai contoh: di dalam Sutra Suvarnaprabhasa, Empat Raja Catummaharajika berjanji akan mengirimkan dewa pelindung untuk melindungi Jambudvipa, bhiksu yang membaca sutra ini, dan raja yang melindungi bhiksu yang membaca sutra ini.

Di dalam Vajrayana, mantra berfungsi sebagai simbol kebenaran, dan mantra berbeda sesuai dengan aspek kebenaran yang juga berbeda, seperti: welas asih atau kebijaksanaan. Mantra sering dihubungkan dengan deiti tertentu, kecuali Mantra Prajnaparamita yang berhubungan dengan Sutra Hati. Praktik mediatasi meliputi, mudra, pelafalan mantra, visualisasi deities, dan huruf dari mantra yang dilafalkan.

Contoh mantra:
• Om wagishwari hum Ini adalah mantra dari Mahabodhisattva Manjusri, Tibetan: Jampelyang (Wylie "'jam dpal dbyangs")... Buddha dengan aspek kebijaksanaan.
• Om mani padme hum Mantra dari Chenrezig (Avalokitesvara), Mahabodhisattva, Buddha dengan aspek kebenaran..
• Om vajrapani hum Mantra dari Buddha sebagai Pelindung ajaran rahasia. contoh: sebagai Mahabodhisattva Channa Dorje (Vajrapani).
• Om vajrasattva hum Mantra pendek untuk Vajrasattva, juga terdapat mantra 100 suku kata untuk Vajrasattva.
• Om ah hum vajra guru padma siddhi hum Mantra dari Vajraguru Guru Padma Sambhava yang mendirikan Ajaran Buddha Mahayana and Tantra in Tibet.
• Om tare tuttare ture svaha Mantra dari Jetsun Dolma atau Tara, Ibu dari Buddha-Buddha.
• Om tare tuttare ture mama ayurjnana punye pushting svaha Mantra dari Dölkar atau Tara Putih, emanasi dari Tara yang mewakili umur panjang dan kesehatan.
• Om amarani jiwantiye svaha Mantra dari Buddha kehidupan tanpa batas: Buddha Amitayus (Tibetan Tsépagmed) dalam bentuk surgawi.
• Om dhrum svaha Mantra purifikasi ibu Namgyalma.
• Om ami dhewa hri Mantra Buddha Amitabha (Hopagmed) dari tanah Buddha sebelah barat.
• Om ah ra pa tsa na dhih Mantra the "sweet-voiced one", Jampelyang (Wylie "'jam dpal dbyangs") atau Manjusri, Bodhisattva kebijaksanaan.
• Hung vajra phat Mantra Mahabodhisattva Vajrapani dalam bentuk amarah (Dragpo).
• Om muni muni maha muniye sakyamuni swaha Mantra Buddha Sakyamuni, Buddha saat ini.
• Om gate gate paragate parasamgate bodhi svaha Mantra Hati Sutra Penyempurnaan Kebijaksanaan (Sutra Hati).
• Om maitri maitreya maha karuna ye Mantra maitri, mantra bija dari Mahabodhisattva Maitreya.
• Namo bhagavate Bhaishajya-guru vaidurya-praba-rajaya tathagataya arthate samyak-sambuddhaya tadyata Om bhaishajye bhaishajye bhaishajya-samudgate svaha Mantra Buddha Pengobatan, dari terjemahan Sutra Chinese, Sutra Raja Pengobatan.
Contoh Dharani:
• Surangama Dharani, merupakan dharani yang terpanjang, terkuat, dan terpenting. Dharani ini mengandung metode rahasia yang dipraktekkan Buddha dan Bodhsiattva uintuk mencapai pencerahan. Dharani ini dibagi menjadi lima bagian, yang mewakili manifestasi Buddha di utara, selatan, barat, timur, dan tengah.
• Maha Karuna Dharani, merupakan dharani yang identik dengan Avalokitesvara Seribu Tangan, yang sangat terkenal ajaran Buddha Mahayana, merupakan Dharani welas asih, dipercaya dapat mengatasi berbagai penderitaan karena penyakit atau buah karma buruk, memeperpanjang usia, melindungi dari bencana, dsb.
• Usnisa Vijaya Dharani, termasuk dharani yang ampuh untuk menyelamatkan makhluk dari kelahiran di alam rendah. Dharani ini dibabarkan Buddha Sakyamuni kepada Raja Sakra untuk menyelamatkan Susthita putradewa yang hampir mengalami penderitaan kelahiran rendah dan sengsara.
• Cintamani Cakravartin Dharani (Ru Yi Pao Luen Wang Tho Lo Ni), dharani ini mampu mengabulkan segala sesuatu yang menjadi harapan umat yang membacanya dan saat menjelang ajal pembacanya juga dapat melihat Buddha Amitabha dan para Bodhisattva pengiring datang menyambutnya.
• Aryamitayur Niyama Prabharaja Dharani (Shen Wu Liang Sou Chie Ting Kuang Ming Wang Tho Lo Ni), dharani ini bermanfaat untuk memperpanjang usia, meringankan karma buruk yang berat, pembacanya yang tekun setelah meninggal dunia akan terlahir di negeri Buddha di sepuluh penjuru alam.

Dedikasi:
“Semoga lenyaplah tiga kumpulan karma buruk yang menjengkelkan”
“Semoga memperoleh kebijaksanaan dan kesadaran yang nyata”
“Semoga semua hambatan dan karma buruk lenyap”
“Semoga senantiasa hidup melaksanakan Jalan Bodhisattva”.
Sumber : http://www.indoforum.org/t51457/